Geografis Kota Batam – Pada tahun 1983, Pulau Batam menjadi Kota Administratif Batam berdasarkan Peraturan Pemerintah No.34 tahun 1984 dengan tiga sub distrik (kecamatan) yaitu: Belakang Padang, Batam Barat dan Batam Timur, serta terdiri dari 186 buah pulau yang belum keseluruhannya dihuni. Tiga buah pulau yang terbesar adalah Pulau Batam, Pulau Bulan dan Pulau Jeri.
Luas pulau Batam 415 km2 atau hampir duapertiga luas Pulau Singapura. Untuk menampung perkembangan kegiatan perekonomian dan pembangunan wilayah, saat ini wilayah kerja Otorita Batam telah mencakup kawasan yang disebut Barelang (Batam, Rempang, dan Galang) yang dihubungkan oleh 6 jembatan dengan panjang 2.262 meter. Jembatan tersebut merupakan kebanggaan warga Batam sebagai objek wisata bagi masyarakat Batam dan sekitarnya. Perluasan daerah ini tertuang dalam Keppres No.28 tahun 1992.
Kawasan Barelang seluruhnya dihubungkan oleh 6 buah jembatan dan diresmikan oleh Presiden B.J. Habibie pada tanggal 10 Agustus 1998. Dengan adanya perluasan wilayah ini, luas daerah Batam adalah 715 km2 atau ± 1,15 kali luas wilayah negara Singapura. Pada tahun 2002 berdasarkan hasil sensus penduduk berjumlah 533.521 jiwa dan sampai dengan bulan September 2006 berjumlah 1.337.863 jiwa.
Tekstur tanah di Kota Batam pada umumnya tergolong datar dengan variasi bukit dengan ketinggian maksimum ± 160 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan studi kondisi tanah yang telah dilakukan diketahui bahwa Pulau Batam mempunyai tingkat kesuburan yang rendah. Kondisi seperti ini menyebabkan tanah di Pulau Batam mempunyai tingkat kerawanan yang sangat tinggi terhadap erosi. Hutan yang terdapat di Pulau Batam memiliki tipe hutan dataran rendah yang tidak umum terdapat di daerah tropis.
Oleh karena itu, kebijakan pembangunan Batam secara keseluruhan akan mempertahankan 60% daerah sebagai kawasan hijau, khususnya hutan lindung. Kondisi lain yang kurang menguntungkan adalah tidak tersedianya sumber air yang potensial untuk memenuhi kebutuhan khususnya bagi pengembangan industri. Kebutuhan air minum diperoleh dari sumber air permukaan yang ditampung pada beberapa waduk/reservoir dengan kapasitas yang terbatas. Berdasarkan penelitian diperkirakan daya dukung alam (termasuk kemampuan suplai air minum) Pulau Batam hanya dapat memenuhi kebutuhan 700 ribu penduduk.
Discussion about this post