Wisata Alam Pantai Nongsa Batam – Nama dari Pantai ‘nongsa’ diadopsi dari nama seorang tokoh Melayu yang pertama kali mengembangkan wilayah pesisir ini, dari lahan kosong dan tidak terurus dengan balutan semak-belukar berupa pohon bakau dan perdu menjadi kawasan yang memiliki nilai jual. Oleh masyarakat setempat, kawasan ini dijuluki sebagai wilayah Nongsa Tua.
Dari pantai ini, pesisir pantai Singapura bagian selatan bisa dicapai hanya dengan setengah jam berperahu motor. Dekatnya jarak ini menyebabkan masyarakat desa di sana pada tahun 1970an hingga 1980an lebih mengenal mata uang dolar Singapura atau ringgit Malaysia ketimbang rupiah.
Pada periode itu, para nelayan di wilayah Nongsa menjual ikannya, seperti ikan kerapu, selar, dan ikan-ikan karang lainnya, langsung ke Singapura. Selain menjual ikan, mereka juga biasamenjajakan kayu dari hutan-hutan di Pulau Batam yang kala itu wajah pulau ini masih berupahutan bakau yang menjadi habitat berang-berang, pelbagai burung rawa, serta elang laut putih.
Kini Pantai menjadi tempat objek wisata yang prestius, dimana Pantai tua ini telah menjelmamenjadi tempat wisata resort yang asik dan nyaman, dan ini menjadi rebutan bagi para investor untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata resor yang sangat diperhitungkan. Tak jarang penduduk lokal hanya bisa melihat resort eksklusif yang tak terjangkau harganya. Sebagai masyarakat nelayan yang menjadikan laut sebagai penopang hidupnya, penduduk lokal kini tidak lagi bisa bebas berlayar. Pengelola resort kerap melarang mereka membangun bagang di sekitar pantai karena dianggap membahayakan kapal-kapal pesiar atau kapal wisata yang akan berlabuh di salah satu resort yang ada.
Discussion about this post