Daik mungkin tak banyak orang yang mengenalnya. Padahal, nama ibukota Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau ini pernah menjadi sejarah penting bagi perjalanan Bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, pusat pemerintahan yang berada di Pulau Lingga ini telah memainkan peranan penting dalam geopolitik masa lalu. Hal itu bermula pada tahun 1787. Ketika itu Raja Melayu Sultan Mahmud Riayat Shah III memindahkan pusat kerajaannya dari Riau ke Pulau Lingga.
Alasannya sederhana. Riau terlalu mudah dijangkau dan diserang oleh serdadu Belanda yang memang telah menguasai pulau-pulau besar seperti Jawa dan Sumatera. Sekitar 200 perahu layar dikerahkan untuk memindahkan kerajaan tersebut. Raja dengan para pengikutnya akhirnya menetap dan membangun istana di Daik sejak tahun 1800. Sejak saat itu, Daik menjadi ibukota Kerajaan Melayu.
Sementara itu, tak jauh dari situ, tepatnya di Pulau Dabo Singkep menjadi wilayah tambang timah yang sangat termasyhur. Hasil tambang timah ini merupakan komoditas andalan ekspor sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi kerajaan. Sejak itulah, pamor kejayaan Daik bergema ke berbagai penjuru dunia. Dalam kiprahnya di bidang politik, kerajaan ini juga memainkan peran penting di kawasan Johor Baru, Pahang, Riau, dan Lingga. Ia juga menjadi saksi langsung terhadap pengambilalihan Pulau Singapura oleh Inggris dari kekuasaan Melayu.
Discussion about this post